Hikmah Pagi: Jangan Tinggalkan Shalat

banner 678x960

banner 400x400


Salat merupakan perkara yang agung dan seharusnya menjadi perhatian kaum muslimin dalam kehidupan sehari-hari.

Akan tetapi, banyak di antara kaum muslimin yang melalaikannya, dan tidak mempedulikannya sama sekali. Mereka inilah yang telah menyia-nyiakan salat sebagaimana yang Allah Ta’ala sebutkan dalam Al-Qur’an.

Bacaan Lainnya



Allah Ta’ala berfirman,

فَخَلَفَ مِن بَعْدِهِمْ خَلْفٌ أَضَاعُوا الصَّلَاةَ وَاتَّبَعُوا الشَّهَوَاتِ فَسَوْفَ يَلْقَوْنَ غَيّاً  إِلَّا مَن تَابَ وَآمَنَ وَعَمِلَ صَالِحاً فَأُوْلَئِكَ يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ وَلَا يُظْلَمُونَ شَيْئاً

”Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan salat dan memperturutkan hawa nafsunya. Mereka kelak akan menemui kesesatan, kecuali orang yang bertobat, beriman, dan beramal saleh. Maka, mereka itu akan masuk surga dan tidak dianiaya (dirugikan) sedikit pun.”
(QS. Maryam: 59-60)

Dalam ayat di atas, yang dimaksud dengan أَضَاعُوا الصَّلَاةَ (menyia-nyiakan salat) adalah semua bentuk perbuatan yang dinilai menyia-nyiakan salat.
Termasuk di antaranya adalah menyia-nyiakan (tidak memperhatikan) syarat sah dan rukun salat, tidak khusyuk dalam salat, atau tidak salat wajib berjemaah di masjid bagi laki-laki tanpa uzur (tanpa alasan yang dibenarkan oleh syariat). Dan di antara bentuk menyia-nyiakan salat yang paling besar adalah tidak mendirikan atau mengerjakan salat.

Surah Maryam ayat 59-60 di atas menjelaskan bahwa salah satu sifat generasi yang jelek adalah menyia-nyiakan salat. Orang yang menyia-nyiakan salat itu bisa disebabkan karena mengikuti syahwat yang terlarang.

Dalam ayat yang lain, Allah Ta’ala mengancam orang-orang yang lalai dari ibadah salat bahwa mereka akan ditimpa kecelakaan.

Allah Ta’ala berfirman,

فَوَيْلٌ لِّلْمُصَلِّينَ الَّذِينَ هُمْ عَن صَلَاتِهِمْ سَاهُونَ

”Maka, kecelakaanlah bagi orang-orang yang salat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari salatnya.”
(QS. Al-Ma’un: 4-5)

Terdapat dua bentuk ”lalai” yang berkaitan dengan salat, yaitu:

▪️Pertama, lalai (lupa) ”dalam” salat. Lalai dalam salat ini bukanlah hal yang tercela.
Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam pernah lupa telah mendapatkan berapa rakaat salat. Beliau pun kemudian melengkapi salatnya dan dilanjutkan dengan sujud sahwi.

▪️Kedua, lalai yang tercela adalah lalai ”dari” salat, yaitu semua bentuk kelalaian yang berkaitan dengan ibadah salat. Boleh jadi melalaikan syarat atau rukun salat, melalaikan waktu salat, tidak mengerjakan salat, atau baru mendirikan salat ketika sudah di akhir waktu salat.

Maka, orang yang mengerjakan salat setelah selesai waktunya adalah pelaku dosa besar, sedang yang meninggalkan salat secara total walaupun hanya satu salat saja, baik di dalam waktu atau di luar waktunya, maka dia seperti orang yang berbuat zina dan mencuri.
Karena orang yang meninggalkan salat adalah dosa besar. Jika hal ini dilakukan berkali-kali atau dengan kata lain terkadang salat dan terkadang tidak, maka dia termasuk pelaku dosa besar, kecuali jika dia bertobat. Jika terus menerus tidak salat, maka dia termasuk orang yang keji dan celaka dan orang yang melakukan tindak kejahatan.

Selengkapnya: https://muslim.or.id/81712-jangan-tinggalkan-salat.html

🎙️ Ust. Muhammad Saifudin Hakim

✒️ Editor : Admin AsySyamil.com

♻️ Raih amal shalih dengan menyebarkan kiriman ini , semoga bermanfaat.
Jazakumullahu khoiron.


banner 800x800

Pos terkait


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *