Oleh: Dr. H. Rubadi Budi Supatma, Wakil Ketua Departemen Kelembagaan dan Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ
Pembaca yang dirahmati Allah,
Hajinews.id – Pada masa mudanya, Daud adalah anggota tentara Bani Israil yang dipimpin oleh Thalut untuk melawan pasukan bangsa Palestina yang dipimpin Jalut (Goliath). Dalam pertempuran itu Daudlah yang dengan ketapelnya berhasil membunuh Jalut. Maka Daudlah yang terpuji sebagai pahlawan perang.
Dengan terbunuhnya Raja Jalut, maka Daud menggantikannya sebagai raja. Allah Subahanahu wata’ala mengangkat Dawud sebagai nabi dan rasul-Nya. Allah juga menurunkan kepadanya kitab Zabur. Sebagai Raja, Nabi dan Rasul, Daud memiliki berbagai mukjizat dan kecerdasan akal, mengerti komunikasi burung, dan bisa melembutkan besi hanya dengan menggunakan kedua tangannya.
Popularitas dan nama Daud pun semakin meningkat ketika terjadi perang antara pasukan Thalut dan Jalut. Jalut adalah raja bangsa Kan’an di daerah Yabus, sebagaimana dikisahkan dalam firman Allah,
رَبَّنَا أَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا
وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ
Artinya:
Ya Tuhan kami, tuangkanlah kesabaran atas diri kami, dan kokohkanlah pendirian kami dan tolonglah kami terhadap orang-orang kafir (QS. Al-Baqarah, ayat 250).
Dengan ijin Allah, mereka (tentara Thalut) mengalahkan tentara Jalut. Dalam peperangan itu Daudlah yang membunuh Jalut. Allah kemudian memberikan kepadanya pemerintahan dan hikmah dan mengajarkan kepadanya apa yang dikehendaki-Nya. Ketika Thalut melihat keberanian dan ketangkasan Daud, Thalut lantas mendekati dan menikahkan Daud dengan putrinya. Namun, setelah Thalut merasakan bahwa masyarakatnya cenderung mengikuti Daud, Thalut mencoba untuk berkhianat, tetapi gagal.
Thalut kemudian menyesali perbuatan buruknya tersebut dengan bertaubat dan meninggalkan kerajaan hingga kematian menjemputnya. Itu terjadi saat bangsa Ibrani berkumpul di sekitar Daud. Allah berfirman,
وَشَدَدْنَا مُلْكَهٗ وَاٰتَيْنٰهُ الْحِكْمَةَ
وَفَصْلَ الْخِطَابِ
Artinya:
Dan Kami kuatkan kerajaannya dan Kami berikan hikmah kepadanya serta kebijaksanaan dalam memutuskan perkara (QS. Shad, ayat 20).
Sebagai raja, nabi, dan rasul, Daud sangat dicintai oleh bani Israil. Allah berfirman, “Sungguh, telah Kami berikan kepada Daud karunia dari Kami, (Kami berfirman), Hai gunung-gunung dan burung-burung, bertasbihlah berulang-ulang bersama Daud, dan Kami telah melunakkan besi baginya” (QS. Saba’, ayat 10). Nabi Daud terus berjuang menegakkan dan menyebarkan agama Allah di bumi Palestina di antara bangsa Kan’an dan bani Israil.
Setelah berhasil menguasai kota al-Quds dan mengingat kembali Tabut (Kitab Perjanjian), negeri itu menjadi kerajaan yang kuat. Pemerintahannya menjadi semakin kuat saat dia berhasil menguasai dan menyatukan kota-kota bangsa Kan’an ke dalam wilayah kekuasaannya. Nabi Daud terus memperluas kekuasaannya hingga berhasil menaklukkan daerah Mu’ab, Edom, dan bagian timur Jordania. Setelah itu, dia menuju kota Aram dan terus ke arah Damaskus serta menaklukkannya sampai ke wilayah Hama.
Kisah Daud sangat menarik untuk di teladni baik dari segi kekuatan akal yang di berikan oleh Allah maupun kesehatan fisiknya. Apa rahasia Nabi Daud sehingga Allah menganugerahkan semua itu
Kisah Daud sangat menarik untuk di teladni baik dari segi kekuatan akal yang di berikan oleh Allah maupun kesehatan fisiknya. Apa rahasia Nabi Daud sehingga Allah menganugerahkan semua itu.
Nabi Daud kakek nabi Sulaiman.