Hajinews.id — Pengamat Politik Rocky Gerung menilai ada keterlibatan Presiden Joko Widodo dalam pertemuan makan siang Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan dan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh belum lama ini.
Luhut dan Surya yang dikenal sebagai teman lama menyempatkan makan siang bersama di NasDem Tower di Jakarta Pusat pada hari ini Selasa (14/3/2023).
Luhut Binsar dan Surya Paloh yang sama-sama mengenakan kemeja berwarna putih tampak duduk saling berseberangan di acara maka siang tersebut.
Tidak hanya sekadar acara makan siang biasa, Luhut juga tampak melihat-lihat ruangan NasDem Tower ditemani Surya Paloh.
Menanggapi hal itu, Rocky menangkap adanya ketidaksesuaian sikap Surya Paloh ketika NasDem mendeklarasikan Anies karena tidak mundur dari kabinet.
“Relawan bahkan udah berpikir Surya Paloh akan ambil langkah drastis mundur dari kabinet dan itu bahkan yang kita dorong supaya moral untuk mendukung Anies itu sempurna,” ujar Rocky, dikutip hajinews dari kanal YouTube pribadi pada Kamis (16/3/2023).
Dengan tidak mundurnya NasDem dari kabinet, justru menunjukkan bahwa Surya memiliki pertimbangan lain dan hal tersebut ditangkap oleh Presiden Jokowi dan berujung pada pertemuan antara Luhut dan Surya Paloh.
“Sekarang kalau dia nggak mundur, itu artinya dia memang punya pertimbangan. Dan pertimbangan yang justru dibaca oleh Pak Jokowi dan itu yang kemudian berlanjut di dalam seri pertemuan antara Pak Luhut dan Pak Surya Paloh,” jelas Rocky.
Oleh karena itu, ahli ilmu filsafat itu menduga Istana masih memiliki sprindik untuk Anies namun dikeluarkan dengan cara satu per satu.
“Jadi tetap terlihat bahwa Istana itu punya sprindik sebetulnya yang diam-diam dia keluarin dicicil satu per satu. Itu yang saya kira sekarang dihitung oleh relawan dan relawan merasa kalau begitu apa yang harus kita lakukan sementara Anies tetap beredar di kalangan masyarakat sipil,” jelas Rocky.