Hajinews.id — Pegiat media sosial Eko Widodo menilik hasil survei terbaru Indonesia Political Opinion (IPO) yang menunjukkan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berada di posisi teratas baik dengan skema pilihan 10 nama, 5 nama, maupun saat dikerucutkan jadi 3 nama.
Terkait hal itu, Direktur Eksekutif IPO Dedi Kurnia mengungkapkan bahwa yang jadi pemicu elektabilitas Anies meroket lantaran 41 persen tidak puas atas kinerja pemerintah Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Hal itu pun ditanggapi Eko Widodo melalui akun Twitter pribadi miliknya. Dalam cuitannya, ia menyebut bahwa hasil survei itu justru semakin kuatkan rakyat yang ingin perubahan.
Eko Widodo juga mengatakan Anies Baswedan dianggap sosok paling tepat bawa perubahan.
“Survei IPO makin menguatkan bahwa rakyat inginkan perubahan.. Anies dinilai sosok tepat membawa perbaikan bangsa,” ungkap Eko Widodo dikutip hajinews dari akun Twitter pribadi miliknya, Senin (12/3).
Survei IPO makin menguatkan bahwa rakyat inginkan perubahan..
Anies dinilai sosok tepat membawa perbaikan bangsa, yang setuju silahkan retweet!! pic.twitter.com/OBDi353vGA
— 🄴🄺🄾 🅆🄸🄳🄾🄳🄾 (@ekowboy2) March 11, 2023
Sementara itu, Anies mampu mengungguli Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang sering mendominasi survei.
Hasil survei IPO menunjukkan Anies mendulang suara sebesar 34,7 persen. Posisi kedua diisi oleh Ganjar dengan perolehan suara sebesar 29,6 persen dan Prabowo sebesar 27,5 persen.
Di samping itu, dalam diskusi bertajuk “Dinamika Politik Jelang 2024”, Direktur Eksekutif IPO Dedi Kurnia menegaskan bahwa pemicu elektabilitas Anies yang tinggi yakni tingkat kepuasan pemerintah Jokowi yang menurun.
“Menurunnya tingkat kepuasan pada pemerintah bisa memicu tingginya elektabilitas Anies,” tegas Dedi Kurnia.
Selain itu, pengamat politik jebolan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu menjelaskan, elektabilitas Anies berpotensi terdongkrak lantaran ia mulai gencar melakukan safari politik ke sejumlah daerah setelah tidak lagi menjabat Gubernur DKI Jakarta.
“Itu bisa saja hasil dari safari politik Anies yang kian gencar dilakukan, terlebih adanya penolakan yang sering diberitakan, karakter pemilih kita cenderung mudah bersimpati,” paparnya.
Tak hanya itu, Dedi juga menyebut parpol pengusung seperti Nasdem, Demokrat, dan PKS pun kecipratan secara elektoral dari Anies Baswedan.
“Utamanya Nasdem dan Demokrat yang alami peningkatan juga. Bisa saja Anies mendapat tambahan suara dari kader partai mitra koalisi,” tandasnya.