Kisah Lengkap Isra Mi’raj: Perjalanan Nabi Muhammad SAW ke Sidratul Muntaha

Perjalanan Nabi Muhammad SAW ke Sidratul Muntaha
Perjalanan Nabi Muhammad SAW ke Sidratul Muntaha
banner 678x960

banner 678x960

banner 678x960


Hajinews.id – Kisah Isra mi’raj merupakan peristiwa besar yang disaksikan oleh Nabi Muhammad SAW pada malam mulia tanggal 27 Rajab

Umat ​​Islam selalu merayakan Isra mi’raj yang jatuh pada hari Sabtu (18 Februari 2023) tahun ini. Ini berisi kebijaksanaan besar dan pelajaran berharga. Inilah perjalanan Nabi Muhammad SAW yang menjadi salah satu mukjizat besarnya.

Bacaan Lainnya
banner 678x960


Nabi Muhammad SAW melakukan perjalanan istimewa ini dari Mekkah ke tempat tertinggi Sidratul Muntaha hanya dalam satu malam. Allah mengutus hamba-Nya (Nabi Muhammad) pada malam hari hingga menembus tujuh lapis langit. Dalam ceritanya, dia melakukan Isra mi’raj setahun sebelum Hijrah.

Peristiwa yang tidak biasa, namun bagi Allah jika Dia berkehendak maka tidak ada yang mustahil bagi-Nya. Rasulullah SAW diperjalankan dari Masjidil Haram ke Baitul Maqdis Palestina dan dilanjutkan ke langit hingga tempat paling tinggi Sidratul Muntaha.

Isra adalah perjalanan Nabi Muhammad SAW pada suatu malam dari Masjidil Haram di Mekkah menuju Masjid Al-Aqsa (Baitul Maqdis) di Palestina. Sedangkan Mi’raj adalah naiknya Nabi Muhammad SAW dari Masjid Al-Aqsa menuju ‘Arasy untuk menghadap Allah Ta’ala.

Apabila membahas Isra mi’raj, pikiran kita akan tertuju ke tempat paling tinggi yaitu Sidratul Muntaha. Di sinilah tempat perhentian terakhir Nabi Muhammad SAW saat Isra mi’raj.

Di tempat paling tinggi ini Rasulullah SAW bertemu dengan Rabb Yang Maha Agung. Kemudian menerima perintah salat 5 waktu sehari yang awalnya 50 waktu.

Jibril Membelah Dada Nabi Muhammad SAW

Sebelum diperjalankan dari Masjidil Haram Mekkah, Allah mengutus Malaikat Jibril untuk membelah dada mulia Nabi Muhammad SAW untuk dibersihkan dari sifat-sifat buruk. Para Malaikat membawa Rasulullah ke sumur Zamzam dan melentangkannya. Jibril untuk membelah bagian atas dada mulia Nabi, hingga bawah perutnya.

Jibril berkata kepada Mikail: “Berikanlah aku semangkok air Zamzam agar aku bersihkan hatinya dan aku lapangkan dadanya”. Lalu dia keluarkan hatinya dan membasuhnya hingga tiga kali dan mencabut apa-apa yang mengganggu hatinya. Mikail kemudian membawa tiga mangkuk air Zamzam, lalu didatangkan satu mangkuk dari emas yang dipenuhi dengan hikmah dan iman lalu menuangkanya ke dada Rasulullah SAW.

Setelah itu, Baginda Nabi diperjalankan dengan Buraq, hewan tunggangan para Anbiya yang sangat cepat didampingi Malaikat Jibril.

Singgah di Lima Tempat

Sebelum menuju Masjidil Aqsa di Palestina, Rasulullah SAW singgah di lima tempat. Setiap persinggahan beliau selalu mengerjakan salat dua rakaat.

  1. Kota Yatsrib, sekarang disebut Madinah Al-Munawwarah.
  2. Kota Madyan, yaitu tempat persembunyian Nabi Musa ‘alaihissalam dari Fir’aun.
  3. Thur Sina, yaitu sebuah bukit yang merupakan tempat Nabi Musa menerima Kitab Taurat.
  4. Bethlehem, yaitu tempat kelahiran Nabi Isa ‘alaihissalam.
  5. Masjidil Aqsa Palestina, yaitu tempat yang dituju dalam perjalanan malam tersebut. Baitul maqdis merupakan tempat suci ketiga setelah Mekkah dan Madinah.

Sesampainya di Masjidil Aqsa, Beliau disuguhi dua buah gelas yang masing-masing berisi susu dan arak. Nabi Muhammad SAW mengambil sebuah gelas yang berisi susu, kemudian Malaikat Jibril mengucapkan selamat padanya karena beliau telah memilih yang baik bagi dirinya dan umatnya.

Setelah menjadi imam di Masjidil Aqsha Palestina, Rasulullah SAW dinaikkan ke Sidratul Muntaha untuk menghadap Allah bersama Malaikat Jibril.

Singgah di Tujuh Lapis Langit

Dalam perjalanan menuju Sidratul Muntaha ini, Nabi Muhammad SAW dan Malaikat Jibril singgah di tujuh lapis langit yaitu:

1. Langit pertama bertemu Nabi Adam ‘alaihissalam.

2. Langit kedua bertemu Nabi Yahya dan Nabi Ishaq ‘alaihimussalam.

3. Langit ketiga bertemu Nabi Yusuf ‘alaihissalam.

4. Langit keempat bertemu dengan Nabi Idris ‘alaihissalam.

5. Langit kelima bertemu dengan Nabi Harun ‘alaihissalam.

6. Langit keenam bertemu dengan Nabi Musa ‘alaihissalam. Di sini Rasulullah berdialog dengan Nabi Musa terkait perintah salat 50 waktu.

7. Langit ketujuh bertemu dengan Nabi Ibrahim ‘alaihissalam, bapaknya para Nabi (Abul Anbiya).

Naik ke Sidratul Muntaha

Sidratul Muntaha
Sidratul Muntaha

Setelah melewati ketujuh lapis langit tersebut, Nabi Muhammad SAW diajak ke Baitul Makmur yaitu tempat Malaikat melaksanakan Thawaf dan dilanjutkan naik ke Sidratul Muntaha.

Ketika Rasulullah SAW diangkat ke Sidratul Muntaha , beliau diselimuti awan yang berwarna-warni. Itulah tempat terakhir Jibril menemani Rasulullah. Dalam satu riwayat disebutkan Nabi Muhammad SAW melihat Malaikat Jibril dengan 600 sayapnya di Sidratul Muntaha. Setiap sayapnya menutupi ufuq langit dan dari sayap-sayapnya berjatuhan permata dan Yaqut serta lain-lainnya yang hanya Allah yang mengetahuinya.


banner 800x800

Pos terkait



banner 400x400

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *