Kisah Abu Bakar Ash-Shiddiq Ketika diminta Menjadi Imam sebelum Rasulullah SAW wafat

Abu Bakar Menjadi Imam sebelum Rasulullah SAW wafat
Abu Bakar Menjadi Imam sebelum Rasulullah SAW wafat
banner 678x960

banner 678x960

banner 678x960


Hajinews.idAbu Bakar Ash-Shiddiq adalah sahabat Rasulullah SAW yang terkenal setia dan pemberani. Dia mendapat amanah menjadi imam salat sebelum Rasulullah SAW wafat.

Dalam perjalanan menyebarkan ajaran Islam, Abu Bakar selalu setia mengikuti Rasulullah SAW. Abu Bakar yang juga merupakan mertua Rasulullah SAW memiliki banyak cerita ketika mereka bersama.

Bacaan Lainnya
banner 678x960


Mengutip buku Lelaki Penghuni Surga karya Ahmed Arkan, disebutkan bahwa Rasulullah SAW menghabiskan sisa hidupnya di Madinah. Di kota ini, ajaran Islam menemukan tempatnya di hati penduduknya.

Di Madinah, Nabi SAW mempersatukan suku-suku yang bertikai, membangun peradaban dan menegakkan panji keadilan. Di Madinah pula Rasulullah SAW wafat.

Abu Bakar Diminta Menjadi Imam Salat

Suatu hari, Rasulullah SAW mengalami sakit keras. Beliau tidak bisa mengimami salat. Beliau pun berpesan kepada Aisyah agar Abu Bakar dapat menggantikannya menjadi imam.

“Suruhlah Abu Bakar mengimami salat kaum Muslimin!”

“Ya Rasulullah, sesungguhnya Abu Bakar, ayahku, adalah orang yang berhati lembut. Bila dia mengimami salat, orang-orang tidak akan bisa mendengar suaranya karena tangisnya,” kata Aisyah.

Nabi pun mengulangi kembali perkataannya, “Suruhlah Abu Bakar mengimami salat!”

Aisyah mengulangi perkataannya tadi.

Beliau pun berkata, “Sungguh kalian ini persis seperti perempuan yang menggoda Nabi Yusuf. Perintahkan Abu Bakar menjadi imam salat.”

Aisyah pun menyampaikan pesan Rasulullah SAW kepada ayahnya.

Kemudian keluarlah Abu Bakar untuk mengimami salat, sementara Rasulullah SAW merasakan badannya agak lebih ringan. Akhirnya, beliau menuju masjid sambil dipapah dua orang lelaki dengan langkah pelan karena menahan sakit.

Melihat Rasulullah SAW datang ke masjid, Abu Bakar berkeinginan mundur dari posisi imam dan mempersilakan Nabi SAW menjadi imam. Akan tetapi, Rasulullah SAW mengisyaratkan agar Abu Bakar tetap di tempatnya.

Rasulullah SAW kemudian salat dalam keadaan duduk. Setelah jamaah salat bubar, Rasulullah SAW kembali ditemani Aisyah, istrinya tercinta.

Rasulullah SAW Meninggal Dunia

Kesehatan Rasulullah SAW sempat membaik, namun tak berlangsung lama. Hanya beberapa hari saja. Kemudian beliau kembali jatuh sakit, demam tinggi.

Kepala al-Amin direbahkan ke haribaan sang istri. Aisyah mengusap wajah Nabi SAW dengan air dingin untuk lebih meringankan panas demam yang menjangkiti tubuh Nabi SAW.

Tiba-tiba Aisyah merasakan berat sekali kepala Nabi SAW. Aisyah menyuruh seseorang untuk memanggil Abu Bakar sang ayah dan istri-istri Rasulullah SAW yang lain.

Hafshah binti Umar mendatangi Aisyah. Mereka mencoba bertanya kepada Nabi SAW, tapi Nabi SAW sudah tak mampu lagi menjawabnya. Namun, dalam kondisi napasnya yang terengah-engah, Nabi SAW masih mengucapkan pesan secara terbata-bata.


banner 800x800

Pos terkait



banner 400x400

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *