Hajinews – Allah swt berfirman:
(1). قَدْ أَفْلَحَ الْمُؤْمِنُونَ
Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman,
(2). الَّذِينَ هُمْ فِي صَلَاتِهِمْ خَاشِعُونَ
(yaitu) orang-orang yang khusyu dalam salatnya
(QS. Al-Mu’minun: 1-2).
Berbincang tentang salat membutuhkan keseriusan, tidak boleh ada kebosanan untuk mendengarkannya. Karena salat merupakan kewajiban yang paling mendasar, paling agung penjelasan dan kebaikannyan dan yang paling berbahaya apabila ditinggalkan.
Salat merupakan tiang agama dan kunci surga Allah.
Barangsiapa yang menjaga salat, berarti dia telah berpegang dengan syariat Islam dan berdiri tegak di atas pondasinya. Barangsiapa yang melalaikan salat, berarti dia telah melalaikan agama dari pondasinya
Salat juga merupakan obat yang bisa menyembuhkan penyakit-penyakit hati, kejelekan jiwa dan penyakit-penyakitnya, bagaikan cahaya yang menghilangkan pekatnya dosa-dosa dan kemaksiatan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan perumpamaan dalam sabdanya:
أَرَأَيْتُمْ لَوْ أَنَّ نَهْرًا بِبَابِ أَحَدِكُمْ يَغْتَسِلُ مِنْهُ كُلَّ يَوْمٍ خَمْسَ مَرَّاتٍ هَلْ يَبْقَى مِنْ دَرَنِهِ شَيْءٌ قَالُوا لَا يَبْقَى مِنْ دَرَنِهِ شَيْءٌ قَالَ فَذَلِكَ مَثَلُ الصَّلَوَاتِ الْخَمْسِ يَمْحُو اللَّهُ بِهِنَّ الْخَطَايَا
“Apa pendapat kalian, seandainya ada sungai di depan pintu salah seorang dari kalian, dia mandi disungai itu lima kali sehari; apakah ada kotoran/daki yang tersisa?” Mereka menjawab,”Tidak akan ada kotoran yang tersisa sedikitpun.” Nabi berkata,”Demikianlah permisalan salat lima waktu. Allah menghapuskan kesalahan-kesalahan dengan sebab salat.” (HR Muslim).
Terkadang merasa pikiran melayang kemana-mana. Untuk mengatasinya, maka ucapkan dengan suara sedang, diantara keras dan lirih.
“Dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam salatmu dan janganlah pula merendahkannya dan carilah jalan tengah di antara kedua itu”. (Qs. Al-Israa’:110)
Bila kita pelankan suara atau di dalam hati saja, maka terkadang fikiran kita akan melayang tak tentu arah, tapi jika kita baca dengan suara lirih yang didengar oleh diri sendiri, maka ini akan lebih membantu konsentrasi pada bacaan salat.
Syaikh As Sa’diy rahimahullahu menerangkan makna khusyu’ di dalam salat, yaitu “Seseorang menghadirkan hati di hadapan Allah, merasakan dekatnya (ilmu dan pengawasan) Allah, yang dengan semua itu hati bisa merasa tenang, jiwa merasa damai. Hal ini akan terpancar dalam gerakan tubuh yang tenang, tidak lalai dalam salat, menghayati setiap bacaan yang dibaca dalam salatnya, dari awal takbir hingga akhir salat. Semua ini dalam rangka tunduk dan taat kepada Allah
Tips praktis agar salat khusyu
- Tidak menghadirkan didalam hatinya kecuali segala sesuatu yang ada didalam salat.
- Mentadabburi bacaan salatnya karena hal itu dapat menyempurnakan kekhusyuan.
- Mengosongkan hatinya dari segala kesibukan selain salat karena hal itu dapat membantunya untuk khsusyu.
- Khusyu‘ bukan berarti tidak mendengar dan tidak melihat apapun, namun ia harus sadar bahwa dirinya sedang salat, menghadap Allah swt.
- Dan pertanda orang yang salatnya khusyu‘, adalah orang yang setelah salat menjauhi semua larangan-Nya dan mengerjakan semua perintah-Nya.
Wallahuallam Bishawab