MAKASSAR, hajinews.id – Jemaah calon haji yang berangkat dari Bandara Juanda Surabaya, pada musim haji 1441H/2020M akan mulai menikmati layanan fast track, seperti yang berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta (Soetta).
“Tahun 2020 mendatang, fasilitas fast track juga bakal dinikmati jemaah haji yang berangkat dari Embarkasi Surabaya,” terang Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Nizar saat membuka Kegiatan Jagong Masalah Haji dan Umrah (Jamarah) di Makassar, Rabu (11/12/2019).
Fast track merupakan layanan keimigrasian Arab Saudi yang dilakukan di Indonesia. Layanan tersebut mencakup pemeriksaan paspor, perekaman biometrik dan sidik jari. Setibanya di Madinah atau Jeddah, jemaah tidak perlu lagi antri di Bandara untuk menjalani proses imigrasi dan bisa langsung di antar menuju hotel.
Tahun 2019, layanan ini dinikmati sekitar 70ribu jemaah asal DKI Jakarta, Banten, Lampung, dan Jawa Barat yang berangkat dari Bandara Soetta. Musim haji 1441H/2020M, fast track juga akan disiapkan di Bandara Juanda.
Nizar menjelaskan, layanan fast track akan mempercepat proses imigrasi di Arab Saudi, dari 4 sampai 5 jam, menjadi 1 sampai 1,5 jam saja. Sebab, sesampainya di bandara Saudi, jemaah turun pesawat dan langsung menuju ke bus.
“Bandara Juanda Surabaya sudah memiliki infrastruktur untuk layanan fast track. Di sana sudah disiapkan terminal khusus untuk jemaah haji yang sudah disurvei pihak Arab Saudi. Petugas Imigrasi Arab Saudi akan didatangkan dan ditempatkan langsung di Bandara Juanda Surabaya,” tutur Nizar.
Nizar menambahkan jumlah sumber daya manusia (SDM) imigrasi Arab Saudi yang akan diberangkatkan ke Indonesia untuk melakukan pelayanan Fast Track terbatas. Setiap bandara paling tidak butuh sekitar 40 sampai 50 petugas. “Maka, sampai saat ini belum semua bandara dibuka fasilitas ini,” ujarnya.
Secara terpisah, Kasi Transportasi Edayanti menuturkan, jemaah calon haji yang berangkat dari Bandara Juanda Surabaya jumlahnya lebih dari 38 ribu orang. Mereka berasal dari tiga provinsi, yaitu Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur, dan Bali.
Edayanti menjelaskan, sehubungan dengan akan beroperasinya Bandara Kertajati, maka jumlah jemaah yang mendapat layanan fast track di Bandara Seokarno Hatta akan berkurang. Sebab, sebagian jemaah asal Jawa Barat akan berangkat dari Bandara Kertajati dan di sana belum bisa membuka layanan fast track pada musim haji 1441H/2019M. (rah/kemenag)